KBRI Kuala Lumpur (Indonesian Embassy Kuala Lumpur) No. 233 Jln. Tun Razak 50400 Kuala Lumpur, Tel : +603-21164000, 21164200 Fax : +603-21417908, 21423878 Email:info@kbrikualalumpur.org

Wednesday, July 6, 2011

Makanan Indonesia Digemari Australia




Wednesday, 06 July 2011 08:42

Dalam pameran Good Food & Wine Show yang diadakan pada tangal 1-3 Juli 2011 di Sydney Exhibition and Convention Center, Indonesia menyuguhkan produk makanan dan minuman seperti biscuit, snack, confectionary, basic food, beverage (PT. Garuda Food Putra Putri Jaya), cocoa dan chocolate (PT. Wahana Interfood Nusantara), agar-agar (PT. Dunia Bintang Walet) dan crackers, drinks, essence, flour, noodle, spic es, sweets ( Eastern Cross Trading Co.).

"Dari pameran tersebut banyak perusahaan di Australia yang menginginkan kerjasama dengan perusahaan di Indonesia. Para pengusaha Australia tersebut ingin melakukan pemesanan (trial order ) terhadap berbagai produk makanan dan minuman Indonesia," papar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Hesti Indah Kresnarini, dalam siaran pers Kementerian Perdagangan, Senin (4/7/2011).

Menurut Australian Food and Grocery Council (AFGC), industri manufaktur makanan dan minuman di Australia merupakan salah satu industri dengan kontribusi utama bagi perekonomian Australia (yang mana menghasilkan penjualan dan pendapatan pe r tahunnya sebesar 100 miliar A ustralia. Tren yang berkembang saat ini adalah adanya kekhawatiran akan obesitas dan masalah kesehatan lainnya yang mana hal ini mensyaratkan atas produk makanan dan minuman yang segar, sehat dan alami. Diperkirakan bahwa industri produk makanan dan minuman organik di Austr alia akan meningkat sebesar 10-30% karena saat ini terdapat kecenderungan permintaan produk organik melebihi penawaran. (Sumber : www.kompas.com)


Tuesday, June 28, 2011

Jenazah TKI Malaysia Dipulangkan ke Banyuwangi

Isti Komariyah


Tuesday, 14 June 2011 04:46

Isti Komariyah (26), TKI yang meninggal dunia di Malaysia, jenazahnya tiba Bandara Ngurah Rai Bali, Kamis, untuk selanjutnya dipulangkan ke daerah asalnya Banyuwangi, Jawa Timur. "Bukti-bukti adanya kekerasan masih diteliti, dan pihak kepolisian di sana belum bisa menentukan itu. Kabar terakhir karena kelaparan, tapi memang badannya kurus," ungkap Suryana Sastradiredja, Jubir KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia, saat dihubungi di Denpasar.

Jenazah Isti tiba di Bali sekitar pukul 15.00 Wita melalui kargo internasional Bandara Ngurah Rai, dijemput dengan ambulan milik RSNU Banyuwangi untuk dibawa pulang keluarganya. Jenazah istri Sulaiman itu akan dibawa ke rumah keluarganya di Dusun Tegalpare, Desa Waring Putih, Muncar, Banyuwangi, dan rencananya akan dimakamkan Jumat (10/6).

Sulaiman, suami Isti Komariyah, kepada pihak KBRI sempat menyebutkan bahwa korban terakhir kali berkomunikasi dengan keluarga pada bulan ketiga saat pertama kali bekerja pada 2008. Kepada sang suami, korban pula sempat mengaku tidak pernah diberi uang gaji oleh majikannya. "Tadi, kata suamainya, korban tidak pernah berkomunikasi dengan keluarganya selama 20 bulan, dan gajinya juga tidak pernah ia diterima," ujar Suryana yang menyertai keberangkatan jenazah Isti dari Malaysia ke Bali.

Dari informasi yang diperoleh, Isti Komariyah berangkat ke Malaysia untuk menjadi TKI pada tahun 2008 dengan menggunakan agen pengiriman TKI legal, dan sesuai kontak kerja akan selesai pada 20 Juni 2011. Sebelumnya, Isti dinyatakan sudah tewas saat tiba di rumah sakit di Malaysia, Minggu (5/6) sekitar pukul 07.50 waktu setempat.

Dari pemeriksaan secara fisik atas jasad korban, petugas menemukan sejumlah luka memar dan bekas luka gores di bagian punggung, kepala dan lengan korban. Saat itu, korban dibawa ke rumah sakit oleh salah seorang majikannya, yakni pasangan suami istri berusia sekitar 50 tahun yang kemudian ditahan oleh polisi setempat, dan kini masih dalam penyelidikan atas tuduhan kasus pembunuhan.



Majikan dan juga suspek pembunuhan isti Komariyah

Suryana mengatakan, pihaknya berjanji akan terus memantau proses penyelidikan polisi hingga ke pengadilan. "Kita tidak bisa mencampuri hukum di Malaysia, tapi kita minta agar proses hukum tetap berjalan. Jika seandainya benar kasus pembunuhan, maka kita minta agar Malaysia menghukum si pelaku dengan seberat-beratnya," katanya.

(Sumber: ANTARANews)



KBRI Kuala Lumpur (Indonesian Embassy Kuala Lumpur) No. 233 Jln. Tun Razak 50400 Kuala Lumpur, Tel : +603-21164000, 21164200 Fax : +603-21417908, 21423878

Email : info@kbrikualalumpur.org

About This Blog

Lorem Ipsum

About This Blog

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP